5 CONSOLE HANDHELD CURRENT GEN (2023)



Kembali lagi bersama saya adam savana di pengetahudotcom, kalau ngomongin gaming console pastinya yang ada dipikiran kita adalah Sony Playstation, Nintendo dan Microsoft Xbox, ketiga brand tersebut memang selalu bersaing untuk memuaskan hati para gamer, dengan eklusifitas dan teknologi gaming yang mereka berikan, mereka adalah BIG THREE kalau urusan console, tapi jika masalah console handheld hanya ada Nintendo yang juara, bukan karena kalah bersaing, tapi memang Sony dan Xbox saat ini belum mempunyai Lineup console handheld, Sony yang dulunya mempunyai Lineup PSP dan PS Vita juga tidak diteruskan sampai saat ini, memang ada rumor bahwa lahir console handhled dari Sony, tapi itu perjalananya masih panjang, sampai saat inipun masih berita dan rumor saja, sedangkan Xbox belum pernah mempunyai Lineup console handheld, dengan kondisi tersebut bukan berarti Nintendo adalah yang paling juara, karena ada sainganya juga, dan disini saja akan bahas 5 console handheld current gen yang masih eksis dan mempunyai game modern, jadi untuk Sony PSP, PS Vita, console retro itu tidak termasuk.


1. Nintendo Switch / Lite




Console Handheld atau saya menyebutnya konsol gengam saja ya biar mudah pengucapanya, seperti yang saya jelaskan diawal Nintendo adalah pemenang jika disandingkan dengan Sony dan Xbox kalau urusan konsole genggam, dan Lineup konsole genggam dari Nintendo adalah Nintedo Swicth, yang dirilis pada tahun 2017 silam, sebagai penerus dari Nintendo WII U, sudah 6 tahun dan masih eksis, karena memang pada Lineup ini Nintendo memberikan upgrade dari Nintendo Siwtch V1,V2 Nintendo Switch Lite yang diperkenalkan ditahun 2020, dan yang terakhir ada Nintendo Switch OLED dengan upgrade penggantian layar OLED, sebenarnya tidak ada peningkatan secara peforma dari V1 sampai OLED, hanya ada perubahan perubahan minim. 
Sesuai namanya Nintendo Switch, console ini bisa digunakan secara handhled, docking mode untuk dikoneksikan dengan TV layar yang lebih besar, dan Tablet Mode. sedangkan untuk Nintendo Switch Lite itu hanya bisa digunakan secara handheld. kelebihan Nintendo Switch tentunya saja controllernya bisa diganti, entah itu rusak maupun ingin menggunakan handling yang lebih nyaman. sedangkan untuk yang versi Lite tentu saja tidak mengganti controllernya, apalagi kalau ada kerusakan di bagian modul analog tentu saja harus dibongkar. 
Nintendo berdiri secara ekslusif ya jadi softwarenya eksklusif sebut saja menggunakan operating system dari Nintendo sendiri, dan untuk gamenya juga eksklusif, ya kalian pasti tahulah Super Mario dan kawan kawan, tapi ada juga game game modern lain yang dirilis di Nintendo Switch, di Indonesia sendiri sudah banyak pengguna Nintendo Switch harganya juga masih terjangkau, 4-5 jutaan untuk Nintendo Switch OLED, sedangkan Nintedo Swicth Lite mempunyai harga 2jutaan, 
Nintendo menyediakan game game yang cocok untuk having fun, bermain bersama keluarga, dan kebanyakan gamenya juga bisa dimainkan untuk anak anak, apalagi Nintedo dikenal dengan inovasi inovasi terutama masalah kontroling dalam permainan, tapi perlu diingat karena sudah berumur 6 tahun, hardware juga tidak bisa membantu peforma game yang hadir saat ini, apalgi untuk menyaingi peforma game dari console next gen, walaupun dengan game eksklusif milik Nintendo sendiri, jadi kalau kalian saat ini ingin membeli Nintendo Switch perlu dipikirkan matang matang. 

2. Steamdeck



Konsol genggam yang kedua adalah Steamdeck, saya juga sudah pernah bahas, kalau kalian ingin nonton ada link card diatas atau check deskripsi video kalau sudah selesai nonton video ini. Steamdeck adalah inovasi dari Valve Corporation, sebuah layanan penyedia video game yang bekerja sama dengan AMD untuk membuat konsol genggam. Steamdeck pertama kali diperkenalkan oleh Valve sejak Juli 2021 dan akhirnya dirilis secara global di Februari 2022. 
PC Gamer yang akrab dengan Steam, tentu saja sangat antusias dengan hadirnya Steamdeck, apalagi kalau sudah mempunyai library game yang banyak, Valve memberikan pengalaman bermain yang selama ini dinikmati di depan layar komputer akhirnya bisa digenggaman tangan, dan bernar juga Valve kali ini berhasil memuaskan hati para gamer, banyak sekali review positif yang diberikan. sejak dirilis Steamdeck hanya mempunyai satu Lineup saja, hanya berbeda versi storage, Steamdeck menyediakan Docking yang dijual secara terpisah jika ingin digunakan untuk kebutuhan bermain di layar besar Monitor, TV. konsep dockingnya sama seperti Nintendo Switch, bedanya bisa di support 4K 60hz dan 2K 120Hz.
Jika biasanya Steam digunakan pada sistem operasi Windows, kali ini Valve tidak menggunakan Windows sebagai operating system untuk Steamdeck melainkan menggunakan Linux, dan dengan adanya Docking, Steamdeck akan lebih dari sekedar konsol genggam, karena fungsinya yang bisa digunakan sebagai PC. 
untuk gamenya sendiri karena ada peralihan dari Dekstop game ke Handheld, Valve memberikan yang namanya Deck Verified dimana bisa dijadikan acuan untuk game yang berjalan sempurna, hanya sekedar playable dan masih harus tweaking manual, sampai unsupported dan unknown.
Sejauh ini tidak ada yang bermasalah dengan software maupun hardware dari Steamdeck, library game yang sangat banyak, dan tentu saja memberikan pengalaman bermain game lebih imersive, harga di Indonesia sendiri saat ini menurut saya sudah terjangkau mulai dari 7jutaan sampai belasan juta, tergantung varian yang dipilih. 

3. Ayaneo



Oke lanjut di konsole genggam selanjutnya adalah Ayaneo, Ayaneo lahir pada Maret 2020, dan ditahun yang sama Ayaneo merilis prototype machine, dan versi pertama konsole ganggam Ayaneo, sampai sekarang sudah memiliki banyak Lineup, mulai dari Ayaneo 2021, Ayaneo 2021 Pro, Ayaneo Next, Ayaneo Air, Ayaneo 2, dan yang terakhir ada Ayaneo Geek, dan kalau lihat tahun history perilisan yang sangat dekat, dimana Ayaneo Geek dirilis pada Juli 2022 lalu, sepertinya saat ini adalah waktu untuk Ayaneo berhenti dan memikirkan inovasi terbaru mereka. 
Ayaneo menggunakan Windows 11, dan memang sampai saat AMD merilis Processore Ryzen banyak sekali yang menggunakanya untuk Laptop, Tablet, bahkan konsole genggam supaya bisa menganngkat peforma game pada setiap devicesnya, tak terkecuali Ayaneo semua Lineupnya menggunakan AMD Ryzen dan tentu saja menggunakan jenis U yang berarti Ultra Low Power yang hemat daya yang cocok untuk laptop ringan dan konsole genggam. Ayaneo juga mempunya Docking Station yang bisa digunakan untuk layar yang lebih besar, dan tentu saja dijual terpisah. 


Walaupun menggunakan operating Windows, Ayaneo mempunyai semacam software launcher, yang bernama Aya Space, dimana gamenya importkan dari Steam serta Xbox Live, dan kedepan akan diberikan dukungan untuk Platform penyedia game lain seperti Epic Game, Ubisoft dll. karena basisnya Windows akan sangat susah untuk mengoperasikan sebuah konsole genggam, dan memang Aya Space memberikan kemudahan dalam pengalaman bermain game. tidak sedikit yang mengeluhkan tentang handling dari Ayaneo yang kurang nyaman, kemudian karena harganya yang tidak jauh beda dengan Stemdeck, bahkan kalau saya cek di marketplace itu lebih tinggi, maka ya jelas sekali orang orang akan pilih Steamdeck sebagai konsole genggam mereka yang lebih terpercaya. hanya para reviewer saja yang berani membeli Ayaneo sebagai bentuk review terhadap perkembangan konsole genggam.

4. OneX Player


Konsol genggam keempat yang bersaing adalah One X Player, awalnya hanya berdiri untuk Laptop Netbook pada tahun 2017, dan ditahun 2019 ide pembuatan konsole genggam muncul sampai akhirnya pada 2021 konsole genggam pertama lahir. sama seperti Ayaneo OneXplayer menggunakan windows sebagai operating systemnya, tetapi yang membedakan disini adalah Lineup konsole genggam dari OneXplayer, ada yang mengggunakan intel sebagai processorenya, dibandingkan dengan yang lain onexplayer menggunakan layar yang lebih lebar, apalagi yang serie onexplayer 2, 8.4" layarnya, karena bentuknya yang lebar ini lebih cocok disebut tablet ya dibandingkan dengan konsole genggam, karena penggunaan yang sangat flexible, controllernya bisa dilepas, disediakan keyboard portable juga untuk mendukung kebutuhan produktifitas, jadi kalau harganya mahal ya wajarlah ya penggunaanya bisa untuk gaming dan produktifitas apalagi menggunakan operating system windows, sekarang kalau dilihat di marketplace harganya masih diatas 15jutaan. 

5. Asus Rog Ally


Yang terakhir ada Asus Rog Ally, nama asus pasti sudah familiar ditelinga kita, brand satu ini resmi ada di indonesia, sudah banyak produk gaming yang rilis, mulai dari Laptop, Smartphone, Mouse, Keyboard, Kursi Gaming, dan kali ini hadirlah konsole genggam bernama Asus Rog Ally, yah sebenarnya ini masih belum rilis ya, cuman sudah diumumkan secara resmi oleh Asus sendiri, di youtube luar juga sudah ada yang bikin video unboxing, kita tunggu sajalah, karena resmi di indonesia masalah pembelian kemudian garansi juga lebih mudah, dan kalau lihat track record dari asus sendiri, kayaknya bakalan tetap menjadi salah satu konsol genggam terbaiklah yang bisa bersaing dengan yang lainya, tapi ya kita tunggu saya perilisan Asus Rog Ally.


Kesimpulan

Baiklah itu tadi adalah 5 konsole genggam current gen yang masih eksis sampai saat ini, bisa memainkan game game modern, dan kalau ditanya mana yang paling worth it ya tentu saja saya akan pilih Steamdeck, alasanya jelas saat ini harganya sudah terjangkau, dan bisa memberikan pengalaman bermain game yang lebih immersive, apalgi kalau lihat controllernya, Steamdeck mempunyai kelunggulan yaitu adanya back button serta trackpad, tracpadnya menurut saya sangat cocok kalau dibuat main game kompetitive, kalau maun game dengan konsole genggam itu kan, sangat flexible, bisa dimana saja, bisa dikamar mandi, bisa dikereta, bisa digunung dan itulah keunikan konsole genggam.


VIDEO PEMBAHASAN YOUTUBE : KLIK DISINI

Review Gamepad Gulikit Kingkong Pro 2


1. Gamepad Secara Umum / Fisik

- Brand
- Packaging
- Design
- Body Gamepad
- Harga

Gamepad Kingkong Pro 2 adalah seri lanjutan dari brand gulikit, menurut saya sendiri tidak ada perkembangan yang cukup signifikan dari seri sebelumnya yaitu kingkong 2, sampai saat ini hanya gulikit saja yang mempunyai teknologi hall effect sensor, saya belum paham apakah teknologi ini dipatenkan oleh gulikit atau bisa dibuat oleh brand lain secara bebas tapi untuk saat ini hanya gulikit saja yang mengaplikasikan hall effect sensor, bahkan gamepad sekelas 8bitdo yang tipe ultimate controller itu juga menggunakan modul elektormagnetick joystick milik gulikit, tidak 8bitdo saja, tetapi gamepad handheld seperti steamdeck dan juga nintendo switch, juga bisa menggunakan modul analog dari gulikit walaupun itu dijual terpisah ya, bukan build in dari steamdecknya atau nintendo.

Gulikit Kingkong Pro 2 memang salah satu gamepad premium, saya mendapatkannya di harga 700ribuan, dengan harga tersebut dalam box penjualan, saya mendapatkan manual berwarna, kabel usb type c yang lumayang panjang, gamepad lengkap dengan casingnya, boxnya sendiri juga terasa premium lengkap dengan gambar dan juga spesifikasi yang ditulis disamping box, casingnya menurut saya cukup berfungsi walaupun hanya berbahan plastick, yang akan cepat rusak kalau sering dibuka tutup, tapi paling tidak misalkan gamepad ini dibawa kemana mana akan lebih aman.


Gamepad ini memiliki bentuk lebar dan cembung dengan handling sama persis seperti controler xbox, hanya saja handling bagian bawah sedikit lebih dalam, finishingnya sangat sempurna dan nyaman digenggaman tangan, apalagi feel face button dan analognya beda dengan yang lain, menggunakan sensor hall effect dan mechanical button, tapi sabar bagian itu akan saya bahas di penilaian analog dan button. varian dari gamepad ini ada dua yaitu putih dan hitam, saya pilih warna hitam, supaya tidak mudah terlihat kotor ketika digunakan, dan seperti yang kalian lihat coating finishing juga sangat bagus hitam doff tanpa cacat sedikitpun, hanya saja saya heran kenapa bagian bumper dan trigger menggunakan warna metalic glossy yang menurut saya sendiri ini kurang bagus, lebih baik itu warna doff juga, karena biasanya kalau warna metalic glossy itu dengan berjalanya waktu akan terlihat bekas jari jari, karena warna catnya sudah memudar. selebihnya pemilihan bahan alloy metal pada permukaan gamepad menjadikan gamepad ini sangat nyaman digunakan dengan harga 700ribuan saya rasa sangat worthit kalau pada penilaian bahan dan material yang digunakan. 

2. Kompatibiliti

- Base Kontroller
- Tipe Koneksi
- Tipe API


Gampead ini mempunyai base kontroller nintendo switch pro, yang ditandai dengan button + dan - , jadi memang gamepad ini akan berfungsi maksimal untuk console nintendo, tetapi dalam pengujian kali ini saya hanya menggunakan pc, dan juga smartphone, kalau ngomongin tipe koneksi, gamepad ini bisa digunakan secara wired dan wirelles dengan tipe API, X-Input, D-Input, HID Complient dan Nintendo Swicth, dibagian tengah atas gamepad terdapat tombol pair serta tombol untuk tipe API yang bisa kita gunakan dengan mudah untuk penggantian tipe API, untuk cara cara mengkoneksikan akan saya tulis di deskripsi video, walaupun gamepad ini mempunyai base controler nintendo switch entah kenapa sampai saat ini tidak bisa saya koneksikan di PS4 menggunakan converter layaknya 8bitdo Pro 2, selebihnya untuk koneksi D-Input, X-input serta di Smartphone Android maupun IOS tidak ada masalah, kalau sudah pernah di pairing dengan device yang kita gunakan tinggal pencet tombol powernya dan gamepad akan secara cepat terkoneksi, dan jika tidak digunakan selama kurang lebih 1 menit gamepadnya akan off.

3. Joystick Analog

- Tipe Joystick (Potentiometer, Elektromagnetik)
- Deadzone
- Circularity
- Presentase Drifting 


Kemudian untuk masalah Joystick Analog, jelas sekali Kingkong Pro 2 ini adalah yang paling juara dan yang paling akurat dibandingkan dengan modul analog dari gamepad yang pernah saya review, lihat saja nilai circularity sangat sempurna dan juga ketika diam tanpa gerakan nilai dari center area juga nol tidak ada pergerakan sama sekali, untuk Deadzone bisa diatur secara langsung dengan kombinasi tombol AI Key, dengan 3 level sebut saja, smooth, medium, dan cepat, penilaianya luar biasa bahkan ketika mencoba game genshin impact di smartphone IOS pada settingan level smooth karakter sampai bisa berjalan, yang menandakan leveling deadzone atau akurasi analog sangat baik. untuk presentasi drifintg memang teknologi electromagnetick joystick ini mengklaim tidak akan mengalami drifting, tapi perlu diingat presentase drifting itu hanya terjadi pada modul analog gamepad yang murah, dan sampai saat inipun saya belum pernah mengalami analog drifitinng pada gamepad original seperti dual shock atau xbox controller, jadi ya sebenarnya terlalu overkill untuk fitur hall effect jika tidak digunakan oleh pro player yang mengandalkan akurasi presisi saya rasa akan sama jadi sama saja dengan modul analog gamepad original.

4. Button, Handling, Fitur - Fitur

- Adaptive Trigger
- Back Button
- Programmable Key
- Rumble / Getaran
- Software
- Turbo Fuction
- Responsif

Adaptive Trigger jugaa mengaplikasikan hall effect sensor seperti analog joysticknya, sedangkan untuk face button menggunakan sistem mekanikal jadi secara feel button lebih kliki dan terasa premium dibandingkan dengan membran button seperti gamepad yang lain, fitur lain seperti motion gyro 6 axis dan juga tubro fuction juga ada pada gamepad ini, sayangnya gamepad ini tidak mempunya back button atau proggramable key, seperti yang saya singgung gamepad ini mempunyai AI Key yang digunakan untuk mengatur semua adjusment antara lain level sensivitas adaptive trigger, level sensivitas analog, level getaran, interchange atau pengubahan fungsi face button yaitu AB XY, Auto Pilot yang dikenal sebagai APG game, dan masih banyak lagi, untuk cara caranya seperti biasa saya akan tulis di dekripsi ya supaya video review tidak terlalu panjang, kalau bahas getaran atau vibrasi pada gamepad ini, feelingnya juga sangat smooth, sudah terasa intensitas terhadap aksi dalam game, mungkin bisa lebih terasa lagi kalau menggunakan nintendo switch karena memang gamepad ini mempunyai base controler nintendo switch, karena biasanya gamepad akan lebih berfungsi sempurna berdasarkan base controlernya. untuk keseluruhan button selain trigger, dan face button, walaupun masih menggunakan membran, tapi feelingnya juga tidak jauh beda dengan gamepad original, masih bisa mengimbangi spek button yang lain. 

5. Spesifikasi

- Baterai
- Bluetooth
- Tipe Kabel Port
- Berat


Kemudian untuk masalah spesifikasi gamepad ini memang menggunakan baterai 1000mAH, dengan penggunaan normal main berjam jam masih aman, klaimnya sampai 25jam pemakaian pada pengisian penuh, tidak disebutkan dalam manual gamepad ini menggunakan bluetooth versi berapa, yang pasti untuk pengujian tidak ada msalah sama sekali, kemudian port charging juga sudah menggunakan type c,

6. Kesimpulan

- Kecocokan
- Worth it ?

Lalu apakah gamepad ini worth it dari harga dan juga spesifikasi yang diberikan, seperti yang sudah saya jelaskan gamepad ini memang termasuk gamepad yang premium, apalagi dengan adanya teknologi yang sampai saat ini hanya dimiliki oleh gulikit, yaitu sensor hall effect, yang diaplikasikan pada joystick analog dan triggernya, semua fitur juga dapat disetting dengan adanya AI Key, dan menurut saya sendiri konfigurasi secara fisik itu lebih bagus dari pada konfigurasi menggunakan software, kita tidak perlu repot repot membuka software saat ingin melakukan konfigurasi, tinggal di hafalin saja tanda tanda dan cara pengaturanya, secara handling gamepad ini juga mempunyai tingkat kenyamanan yang baik, grip handle, posisi, berat gamepad yang sangat pas dalam genggaman tangan, 


tetapi saya menyayangkan karena tidak adanya programmable key atau back button, menurut saya saat ini standart gamepad itu harus mempunyai minimal back button, karena jumlah button standart itu sudah kurang apalagi jika main game kompetitive, tapi kalau kalian tidak mementingkan back button dan sangat bisa menggunakan gamepad dengan jumlah tombol standart, tetap gamepad ini saya rekomendasikan, dari bahan material, feel button, handling semua sangat sempurna,dengan penilaian tersebut saya memberikan nilai 8.0 /10. untuk gulikit kingkong pro 2


kalau masalah drifting spek yang diunggulan menurut saya itu tidak begitu killer karena kondisi drifting pada module analog itu hanya terjadi pada modul analog dari gamepad yang murah, ya kebanyakan seperti itu, karena saya sendiri membeli gamepad original seperti dual shock 4 dan xbox controler, tidak terjadi drifting, dengan catatatn saya memang tidak terlalu sering menggunakan salah satu gamepad, pasti ganti ganti, 

Pengetesan Gamepad IPEGA PG-9216

  • Smartphone Android - Samsung A50s 4/64
  • Smartphone Android - Xiaomi Redmi Note 9 4/64
  • Smartphone IOS - Iphone 14 Pro
  • Windows 11 22H2 - Mini PC Deskmini X300 
VIDEO UNBOXING & REVIEW : KLIK DISINI

© all rights reserved
made with by templateszoo