Kali ini saya akan membahas Console Handheld yang menurut saya paling canggih, paling powerful, dan yang paling mahal daripada Console Handheld lainya, walaupun masih terdapat kekurangan dari beberapa aspek, tetapi tetap bisa dibilang yang terbaik yang ada saat ini, yaitu Steam Deck. Tentunya pembahasan kali ini bukan dari pengalaman menggunakan, tetapi berdasarkan riset yang saya kumpulkan dari berbagai sumber, penilaian dari beberapa Reviewer, termasuk dari Website Resmi Steam Deck.
Steam Deck adalah Console Handheld yang dikembangkan oleh Valve Corporation, seperti yang kita tahu Steam adalah pengembang sekaligus penyedia berbagai macam game dari berbagai developer di Platform PC, berbeda dengan Epic Game Store, Blizzard Activision, EA Games Origin, Valve lebih dikenal dan eksis terlebih dahulu sebagai layanan digital yang menyediakan game melalui Steam, baik itu free to play maupun yang berbayar, seperti GTA, Pro Evolution Soccer, Need For Speed, game terkenal buatan Valve sendiri seperti Dota Series dan Counter Strike Series. biasaya kita juga mengenal Steam Diskon Sale yang diadakan oleh Valve setiap akhir tahun atau Event tertentu dimana kita bisa membeli game dengan harga yang lebih murah. Valve menjelaskan bahwa mereka bekerja sama dengan AMD untuk membuat APU Custom yang diterapkan pada Steam Deck untuk memberikan peforma gaming handheld yang powerful, yaitu APU dengan Arsitektur Zen 2, dengan software Steam OS dari Valve, dan penerapan konsep gaming Steam dari PC ke Console Handheld maka jadilah Steam Deck, dimana kita bisa bermain game yang ada di Library Steam PC di konsol genggam.
#KOMPUTASI STEAM DECK
#CONTROL INPUT
Kemudian di bagian Control dan Input, Steam Deck mempunyai Face Button ABXY, D-Pad, Analog LR, Trigger L1R2, L3R3, mempunyai tambahan 4 Grip Button dibawah yaitu L4,L5,R4,R5, Button View disebelah kiri atas, Steam dibagian kiri bawah, dibagian kanan atas ada Button Menu, dan dibagian bawah kanan ada Button Quick Access.
Steam Deck juga dilengkapi dengan 2 Trackpads kanan kiri yang letakanya ada dibagian bawah kedua Analog LR, Face Button ABXY dan D-Pad, jadi jika kita kenal dengan gamepad IPEGA, Rexus dll, Steam juga mempunyai Constroller yang mempunyai Trackpad juga, dan Trackpad di Steam Deck ini mempunyai latency yang lebih baik 55% dari pada Controller Steam serta tambahan haptic feedback, yang terkahir di bagian control dan input Steam Deck dilengkapi dengan Gyro 6-Axis.
#DISPLAY
Pada bagian display Steam Deck mempunyai ukuran 7" IPS touch screen tentunya, resolusi 1280 x 800 px dengan aspek rasio 16:10, Brightness di 400nits, Refresh rate 60Hz, dan dilengkapi dengan Ambient light sensor.
#CONNECTIVITY
Konekstifitas yang ada di Steam Deck didukung dengan Bluetooth 5.0, dan Dual Band Wifi Radio 2.4GHz dan 5GHz, dan Valve menjelaskan bahwa koneksi Bluetooth yang ada di steam deck dapat dikoneksikan untuk beberapa aksesories Controller seperti Gamepad, Mouse Keyboard kemudian untuk Audio seperti Speaker, Headphone, dan jika seperti itu kita bisa menggunakan Gamepad seperti IPEGA, Rexus atau mungkin Controller Xbox dan Dual Sense dari PS5.
#AUDIO
Kemudian di bagian Audio, mempunyai Port Jack Audio 3.5mm, Dual Microphone, Speaker Stereo dengan embedded DSP untuk pengalaman pendengaran yang Immersiv, ada juga Port USB Type C untuk Multichannel Audio.
#POWER
Dan semuanya dicover dengan Input Power Delivery 45Watt Type C, Battery 40Whr yang bisa digunakan 2 sampai 8 Jam.
#EXPANSION
Storage bisa ditambah karena ada Slot MicroSD yang support tipe SDXC dan SDHC, Eksternal konektifitas hanya ada satu yaitu Type C 3.2 Gen 2 tapi bisa digunakan untuk berbagai macam Devices bahkan sampai Display 8K di 60Hz atau 4K di 120Hz, apalagi Valve juga menyediakan Docking Station yang bisa dimanfaatkan untuk segala Devices namun dijual secara terpisah oleh Valve. dan semua Port berada dibagian atas kecuali Slot MicroSD
#SIZE and WEIGHT
Dengan Spesifikasi tersebut ukuran Steam Deck juga lumayan besar daripada Console Handheld lainya yaitu 298 x 117 mm dengan tebal 49mm dan mempunyai bobot 669 grams
#SOFTWARE
Dibagian Software Steam Deck menggunakan Operating System yang disebut Steam OS 3.0.
#DOCKING STATION
Walaupun tidak termasuk dipaket penjualan Steam Deck, Spesifikasi dari Docking Station juga akan saya bahas, secara sangat sederhana Docking Station ini cuma dikoneksikan melalui USB Type dari Port Steam Deck, dan Docking Stationnya dicover oleh Power berbeda melalui Port UCB Type C. dengan adanya Docking Station, Steam Deck menjadi lebih dari sekedar Console Handheld, karena Port Station juga ada bermacam macam, dibagian Networking ada Gigabit Ethernet, External Display bisa menggunakan Display Port1.4 dan HDMI 2.0 yang juga support untuk multi-monitor yang support 4K di 60Hz atau 1440p di 120Hz FreeSync, ada juga USB 3.1 sebanyak 3 Port, 1 Vertikal dan 2 Horizontal, Ukuran Docking Station tidak terlalu lebih besar dari Steam Decknya yaitu 117 x 29 mm dengan tebal 50.5mm dan beratnya 120 grams.
#STEAM DECK SECARA KESELURUHAN
Seperti yang saya jelaskan diawal, dengan Steam Deck kita bisa memainkan game game yang ada di Steam Library di genggaman kita secara portable, tetapi juga bisa dikoneksikan di Layar yang lebih besar jika bosan menggunakan secara handheld, dan tidak main main bisa sampai resolusi 8K, dengan Computing AMD Arsitektur Zen 2 + RDNA 2 Powehouse, Steam Deck dapat menjalankan game triple A dengan peforma yang baik, tetapi perlu diperhatikan untuk gamenya sendiri masih ada batasan dalam arti ada kategori kompatibility, istilah kompatiblity tersebut adalah Deck Verified, ada 4 kategori, yaitu Verified dimana gamenya sudah pasti bisa dimainkan dengan baik serta peforma maksimal di Steam Deck, yang kedua adalah Playable dimana masih diperlukan Tweaking manual oleh pengguna, yang ketiga ada Unsupported dimana game memang tidak akan bisa dimainkan di Steam Deck, dan yang terakhir ada Kompatibilty Unknown dimana Valve tidak bisa pernah mengecek gamenya. dengan kompatiblity tersebut Valve telah memberikan list game game apa saja yang bisa atau telah di Verified, jadi kita tidak perlu bingung apakah game yang kita pilih bisa atau tidak jika dimainkan. selain itu kita juga bisa cek game kompatilibty di Steam Libraby PC.
Penggunaan Steam Decku ntuk navigasi juga lebih mudah karena layar bisa disentuh dan ukurannya 7", jadi memudahkan kita untuk menulis keyword untuk berbagai macam hal, quick access untuk pengaturan cepat dalam kondisi kita bermain, serta menu pencarian yang didesain sangat memudahkan pengguna. Steam Deck juga mempunyai fitur Fast Resume game, hanya dengan menekan tombol power Steam Deck bisa langsung Sleep Mode, dan dengan menekanya kembali bisa langsung menyala dan kembali di game.
Tidak seperti Console Handheld lainya yang hanya mempunyai tombol fisik seperti gamepad, tapi Steam Deck juga mempunyai Trackpad disisi kanan dan kiri yang posisinya itu dibawah Face Button dan Analog, entah secara positioning tempat Trackpad ini nyaman atau tidak saya tidak bisa mejelaskan karena belum mencoba secara langsung tetapi dalam bayangan jika memainkan game FPS misalnya yang tidak ada auto Aiming pastinya penggunaan Trackpad bisa menjadi lebih akurat dan memuaskan, dan bisa jadi mungkin jika akan lebih sering menggunakan Trackpad dari pada Analog dalam beberapa kasus game yang kita mainkan. selain itu ada juga sensor Gyro bagi gamer yang juga suka menggerakan gerakan aiming dengan Gyro Mode.
Walaupun saya belum pernah mencoba Hands On Steam Deck secara langsung, tetapi berdasarkan apa yang saya lihat melalui posisioning setiap tombol, rasanya memang perlu adaptasi untuk bermain game di Steam Deck, ukuranya yang besar dan lumayan berat mungkin akan menyebabkan ketidaknyamanan, apalagi disini ada Trigger Button yang ada dibaalik atau dibagian jari kelingking, jika digenggam ini bisa jadi kepencet juga karena habit tangan kita bisanya rata rata akan semakin erat menggenggam jika sedang dalam permainan, tapi terlepas dari semua itu Steam Deck tetap menyampaikan kenyamanan secara handling dengan positioning button yang sudah dipikirkan secara matang. apalagi jika kita perhatiakan selain port yang ada dibagian atas, fan exhauts di Steam Deck juga berada di posisi atas, dimana tangan kita tidak akan merasakan udara panas ketika bermain.
Dengan kapasitas battery 40Wh Valve menjelaskan bahwa Steam Deck bisa digunakan untuk bermain game 2 dimensi, web browsing, streaming itu bisa sampai 7-8 Jam, dan mungkin kalau melihat spesifikasi battery game triple A hanya bisa sampai 2 jam, jika dibandingkan dengana Nintendo Swith ukuran dan bobot dari Steam Deck lebih berat 2x lipat lebih, dimana Nintendo Swith 299 gram, dan Steam Deck 699 gram, tapi mungkin juga tergantung kenyamanan kita untuk menggenggam sebuah console handheld.
Disisi lain Valve juga memberikan Docking untuk bermain game di Layar yang lebih besar bisa monitor atau TV, dan bisa dibilang Docking ini juga menambah nilai killer untuk Steam Deck, dan bisa sampai 8K, apalagi Port di Docking ini juga bisa digunakan untuk berbagai macam pheriperal, bisa Gamepad, Keyboard, Mouse, dan jika dilihat ketika Valve menampilakn Docking itu Steam Decknya bisa seperti PC karena secara Basic menggunakan Linux, dan apakah Steam Deck bisa digunakan untuk sesuatu selain gaming, seperti Editing contohnya, itu tidak bisa saya jawab jika belum mempunyai Steam Decknya, terlepas dari fitur Docking dari Steam Deck yang bisa digunakan untuk Komputer, rasanya sudah powerfull sekali Console Handheld yang bisa Switch dari Handheld Mode menjadi Dekstop Mode.
Dengan semua itu Harga Steam Deck masih diangka 20jtan, itu 4x lipat dari harga Console Handheld yang ada di Indonesia yaitu Nintendo Switch Oled senilai 4-5jtan, terlepas dari berbagai macam varian storage, karena jika dilihat di e-commerce Indonesia, jalankan Steam Deck, PS5 aja yang secara Resmi ada di Indonesia itu harganya juga tidak pasti, sekarang sudah mendingan stabil tapi bisa jadi juga tidak stabli di tahun depan. jadi bagaimana ? apakah kalian tertarik dengan Steam Deck, Console Handheld paling Powerfull saat ini, atau kalian sudah mempunyai Steam Deck, seperti biasa tinggalkan saja komentar.