Kembali lagi bersama saya adam savana di pengentahudotcom, kali ini saya akan bahas tentang Gaming Handheld, tapi bukan ASUS Rog Ally, bukan Steamdeck, juga bukan Nintendo Switch melainkan Smartphone Android, lah kok bisa Smartphone Android jadi Gaming Handheld, simplenya tinggal beliin aja Gamepad Telescopic untuk Smartphone kalian, dan secara visual sudah tampak seperti Console Handheld.
Pemilihan Smartphone tentu saja adalah yang terutama, karena memang kitakan main di smartphonenya, dan ada beberapa tips dari saya untuk memilih smartphone jika ingin digunakan untuk bermain game, yang pertama tentu saja menentukan budget yang sesuai terlebih dahulu, yang kedua adalah memiliki layar yang besar supaya lebih puas saat bermain game, paling tidak lebih dari 6.53", walaupun punya spesifikasi yang bagus tapi kalau ukuran layarnya kecil ya tidak akan cocok untuk main game, yang ketiga adalah menggunakan ram dan kapasitas penyimpanan itu minimal 6/128gb, alasannya simple karena nantinya smartphone akan diisi beberapa aplikasi untuk melengkapi library game, dan kalau rekomendasi dari saya itu pakai yang 8/256gb supaya lebih luas karena selain untuk game, hp yang kita gunakan juga diisi foto rekaman video dan kebutuhan lain, kemudian yang keempat adalah adalah tentukan chipset yang digunakan, kalau bisa saya sarankan smartphone yang menggunakan chipset snapdragon, karena lebih banyak mendukung koneksi dengan gamepad, dari pada yang menggunakan chipset mediatek, karena pada kebanyakan kasus pengetesan yang selama ini saya lakukan ada chipset mediatek yang support untuk mapping, hanya support HID mode, dan malah tidak support sama sekali.
Tapi pada kali ini saya memilih smartphone Redmi 12 yang menggunakan chipset mediatek, alasanya simple game game yang biasa saya mainkan diandroid itu sudah support HID mode, jadi tidak masalah, contohnya seperti Flash Party, Asphalt, Real Racing. dengan layar 6.97", kapasitas ram dan penyimpanan 8/256gb, chipset mediatek Helio G88, dengan harga yang sangat terjangkau yaitu 2.2jutaan saja. selain game pilihan yang sudah mendukung HID mode, pemilihan layar yang lebih besar dan kapasitas penyimpanan itu jadi acuan terlebih dahulu, karena itulah pemilihan chipset juga saya taruh pada bagian terakhir.
Lalu kenapa pilih yang menggunakan chipset mediatek ? bukannya snapdragon supaya lebih kompatible dengan beberapa gamepad, untuk masalah kompatible di chipset mediatek itu hanya pada cara mapping game yang tidak mempunyai HID kontroler didalamnya saja, kalau game yang sudah mempunyai HID kontroler didalamnya itu mau pakai gamepad dengan tipe direct otg atau bluetooth ya tetap bisa dan gak ada masalah, barulah jika main game yang harus mapping tombol itu pilih pilih gamepad yang support. dan itulah mengapa pemilihan chipset tadi juga saya taruh pada bagian terakhir, karena bagi saya sendiri yang lebih penting intu harganya tidak terlalu mahal, layar besar, dan cukup untuk menyimpan beberapa games.
Untuk membuat smartphone jadi sebuah gaming handheld tentu saja harus butuh sebuah gamepad, dan gamepad disini harus yang tipe telescopic, supaya secara fisik mirip mirip dengan console handheld, tentu saja banyak sekali pilihan gamepad tipe telescopic, yang menggunakan bluetooth atau direct otg, kali ini saya menggunakan Gamesir X2 type C yang menggunakan koneksi direct otg, dan memang seperti yang sudah saya jelaskan, jika Smartphone berchipset mediatek dipadukan dengan gamepad yang paling bisa digunakan adalah game yang mempunyai HID kontroller didalamnya, jadi kita tidak perlu remaping tombol tombolnya dengan aplikasi tambahan, dan untuk koneksi direct otg ini Smartphone saya tidak support jika harus menggunakan aplikasi pihak ketiga untuk mapping tombol, memang terdeteksi dalam aplikasi tapi ketika running game tombol yang sudah di mapping itu tidak merespon. sisanya jika digunakan untuk game yang sudah mempunyai HID kontroler bisa digunakan secara lancar, saya pilih Gamesir X2 type C ini karena koneksinya secara langsung, tidak menggunakan baterai, dan disisi lain game yang sering saya mainkan menggunakan gamepad itu hanya game game yang mempunyai HID kontroler didalamnya, jadi tidak masalah, tapi misalkan menggunakan gamepad dengan koneksi bluetooth, smartphone dengan chipset mediatek tetep bisa digunakan untuk mapping, apalagi sekarang jika aktivasi aplikasi pihak ketiga remapper itu sangat mudah, bisa langsung di setting dari Smartphone. untuk review gamepad ini juga bakalan saya berikan review pada video terpisah.
Untuk mempercantik tampilan supaya lebih terlihat seperti Console Handheld, kita bisa install launcher seperti ini, ini nama aplikasinya adalah Console Launcher, free bisa didownload secara gratis, hanya saja ini saya upgrade di versi pro supaya bisa pilih pilih kastemisasi tampilan dan juga sebagai wujud terimakasih kepada developernya, fungsi lain dari launcher jika kita sudah install banyak game tidak perlu lagi mencarinya satu persatu, tinggal buka Console Launcher, sekali klik sudah muncul semua game yang kita install, karena Aplikasinya sudah mendeteksi game, dan kalaupun belum muncul tinggal tambahkan secara manual, atau kalau ini ada game yang tidak dimasukan dalam Launcher juga bisa di remove, semua caranya juga sederhana tidak ribet.
Itulah tiga langkah Build Smartphone Gaming Handheld, cara sederhana dengan memadukan antara Smartphone Android, Gamepad Telescopic dan juga Aplikasi Lancher Game, sebenarnya ada tambahan cara optional yaitu menginstal emulator android, jadi bisa install game dari PS2, PSP, atau game game Nintendo, tapi bagi saya sendiri, lebih suka main game original Android, tapi buat kalian yang suka main emulator boleh juga, terlebih emulator kebanyakan sudah mempunyai HID Controller jadi misalkan dikoneksikan menggunakan gamepad pasti bisa tanpa perlu mapping, mungkin cuman kalibrasi tombol di pengaturan, cuman main game di emulator saya masukan pada poin optional saja, karena tema build kali ini adalah Gaming Handheld Smartphone Android.
Baiklah itu saja pembahasan dari saya semoga bermanfaat buat kalian yang ingin memanfaatkan smartphone android sebagai gaming handheld, kalau misalkan gamepad gamesir x2 itu terlalu mahal, kalian juga bisa pilih yang lebih murah contonya seperti gamepad IPEGA.
VIDEO PEMBAHASAN YOUTUBE : KLIK DISINI
Sony Playstation akhirnya merilis lagi versi terbaru dari PS5 yaitu versi Slim, memang kalau dilihat patern perilisan konsol, Sony selalu merilis tiap versi dari generasi terbarunya bertahap contonhnya seperti PS4 Fat, Slim dan yang terakhir versi Pro, namun berbeda dengan PS4 dimana versi yang Pro adalah yang paling Worth It, bagi saya untuk PS5, yang ideal adalah versi Slim, berikut adalah 4 alasanya.
Alasan yang pertama karena PS5 Slim adalah konsol next gen yang paling ideal, saya sebut ideal itu untuk saya pribadi, mungkin bisa hanya 70% idealnya untuk kebanyakan orang, misalkan nih sudah ada PS5 Pro, tetap yang paling ideal adalah PS5 Slim, lineupnya beda dengan PS4 Fat, Slim dan Pro, dimana versi Pro itu adalah yang paling ideal, kalau dibandingkan dengan PS5 Regular Version jelas PS5 Slim lebih unggul karena menggunakan spesifikasi yang sama tapi menggunakan bentuk form factor yang lebih kecil, masalah daya tentu saja juga lebi hemat, dan spesifikasi PS5 saat ini itu menurut saya sudah sangat bagus, walaupun ada beberapa orang yang kecewa karena gimmick spesifikasi PS5 yang bisa 120fps 8K, tapi terlepas dari semua itu, jika tidak dibandingkan dengan peforma pc kelas atas maka spesifikasi PS5 saat ini sudah sangat bagus. sedangkan misalkan nih sudah ada PS5 Pro, untuk mendapatkan pengalaman yang maksimal dibutuhkan juga televisi dan perangkat audio yang juga setara 8K, jika tidak ya percuma saja, saya sendiri main PS4 Pro sudah takjub melihat tambilan gambar 4K, siapa bilang PS4 Pro itu menggunakan teknologi upscaling, sony sendiri yang bilang PS4 Pro menggunakan Native 4K, nah tergantung gamenya sudah 4K Enchanced atau belum, kalau belum ya pakai upscaling.
Jadi istilahnya kalau PS5 Regular itu terasa tanggung sedangkan PS5 Pro itu terlalu bagus, kalau tidak menggunakan tv dan speaker yang setara maka peformanya juga tidak bisa maksimal, jadi yang paling ideal ya PS5 Slim, spesifkasi bagus, hemat daya harga terjangkau, pakai tv 4K sudah cukup bagus.
Alasan yang kedua adalah PS5 Slim membawa inovasi terbaru, yaitu pemilihan lineup yang lebih fleksible, kalau ingin main game fisik ya beli disc version, kalau ingin tidak ribet ya beli yang digital, sedangkan untuk digital version ada optional untuk menambahkan drive disk blue ray nya yang dijual secara terpisah, jadi kita sebagai gamer lebih fleksible lagi untuk memilih varian konsol PS5 Slim, walaupun sebenarnya sony juga belum memberikan informasi lebih lanjut apakah sebenarnya kedua konsol ini sama, yang membedakan hanya opsi untuk sekaligus beli disk drive blue ray atau tidak, selain itu inovasi ini juga menguntungkan untuk pemakaian jangka panjang, jika suatu saat nanti 3 atau 5 tahun kedepan ada kerusakan pada drive blue ray, gak perlu ribet services tinggal ganti saja module disc drivenya, konsepnya sama seperti analog dari dual sense edge yang bisa dilepas pasang.
Sudah tidak diragukan lagi kalau game game eksklusif dari Sony Playstation sangat bagus, lebih seru, dan punya hypenya masing masing, hal tersebut yang membuat alasan kenapa PS5 Slim adalah konsol paling worth it karena saat ini sudah banyak game yang rilis di konsol PS5, jadi waktunya itu pas, kita gak perlu nungguin terlalu lama perilisan game seperti PS5 Regular, sekarang sudah ada game tinggal beli dan main serta nunggu game baru rilis atau series kedua yang bakalan dirilis, judul game eksklusif saat ini antara lain God of War Ragnarok, The Last of US Part 1 Remake, Horizen Forbiden West, dan akan disusul Spiderman 2, game umum yang tidak kalah menarik seperti FC24, Mortal Kombat 1, Tekken 8, Final Fantasy juga menjadi pilihan yang tidak bisa ditinggalkan, jadi saat ini adalah waktu yang ideal untuk beli PS5 karena game game Next Gen juga sudah banyak, apalagi muncul lineup PS5 Slim.
Alasan yang keempat apalagi kalau bukan karena harganya, dalam tanda kutip kalau masuk di indonesia harganya itu ya sesuai dengan konversi mata uang, jadi untuk PS5 Slim disc version ini dijual diharga 7.8jutaan, sedangkan PS5 Slim digital version di 7jutaan, menurut saya harga tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi PS5 Slim yang kita dapatkan.
VIDEO PEMBAHASAN YOUTUBE : KLIK DISINI
Saat ini sudah banyak sekali Console Handheld, kalau dahulu kita hanya mengenal Nintendo dan PSP yang menggunakan base sistemnya sendiri secara eksklusif, sekarang sudah banyak sekali Console Handheld yang menggunakan sistem operasi windows, jadi isi dari pada konsol tersebut bisa lebih luas, tidak terpaut dengan game game eksklusif, jelas pilihan ini juga bisa lebih banyak, walaupun disisi lain kadang kita tidak akan bisa menikmati game eksklusif atau harus menunggu perilisan di windows. Saat ini menurut saya ada salah satu Console Handheld yang paling Worth It dan terbaik yaitu adalah Asus ROG Ally, kali ini saya akan bahas Alasan Kenapa ROG Ally adalah Consol Handheld terbaik daripada Consol Handheld lainya.
Alasan yang pertama adalah dibuat oleh brand yang sudah berpengalaman soal dunia pergamingan bahkan sudah mempunyai nama tambahan yaitu ROG singkatan dari Republic of Gamer, sekarang saja sudah banyak sekali teknologi yang mempunyai nama ROG dibelakangnya mulai Smartphone yaitu ROG Phone, kemudian Laptop ROG, komponen PC ROG, Aksesoris Gaming seperti Keyboard, Mouse, Headset dan semua yang digunakan untuk gaming pasti ASUS berikan nama ROG, tentu saja sebagai brand yang sudah lama di dunia hardware gaming, ASUS sudah mempunyai banyak sekali pangalaman, dan tidak diragukan lagi untuk Console Handheld ROG Ally.
Alasan yang kedua adalah mempunyai ekosistem yang mendukung, seperti yang sudah saya jelaskan karena ASUS mempunyai banyak sekali product dengan nama ROG, tentu saja ini membuat ROG Ally lebih fleksible untuk digunakan, tinggal beli saja aksesoris tambahan dari ASUS dan pastinya 99% kompatible tidak perlu lagi mencari spek yang sesuai dengan ROG Ally, tinggal cari devices yang sesuai dengan style kita untuk bermain game, dan kalau kita lihat ROG Ally mempunyai PRO Version dimana bisa memainkan Game Esport dengan kualitas 4K yang lancar, dengan tambahan GPU External, Mouse, Keyboard, dan Display yang lebih besar. intinya ASUS sendiri adalah brand yang sudah mempunyai banyak product gaming dengan nama ROG, itu jadi membuat ROG Ally lebih luas penggunaaanya bukan hanya sekedar Console Handheld biasa.
Alasan yang ketiga adalah ROG Ally menggunakan os windows dan kalau ditanya Steamdeck atau ROG Ally, jelas saya akan pilih ROG Ally, alasanya jelas isi game lebih luas karena menggunakan operating sistem windows, bukan steam os seperti Steamdeck. dengan windows kita bisa lebih luas menginstal game, tidak hanya dari steam saja, bisa dari Epic Games, Gamepass PC, game yang tidak tersedia di steam bisa dimainkan di ROG Ally, karena menggunakan operating sistem windows, jadi bebas bahkan mau install steam juga bisa. Walaupun ROG Ally itu adalah sebuah Console Gaming tapi karena sistem operasinya menggunakan windows 11 jadi ya tetap memungingkan dijadikan Mini PC dan dibuat untuk buka email, browser, nonton film bahkan mungkin untuk editing mengingat spesifikasi dari ROG Ally itu juga sudah tinggi.
4. HARGA TERJANGKAU
Alasan yang keempat apalagi kalau bukan karena harganya yang terjangkau, walaupun kalau masalah harga itu relative tergantung kemampuan masing masing, tapi perbandinganya itu tidak jauh beda dengan harga konsol, seri standart bisa dibeli di harga 9jutaan, dan seri extream di harga 11jutaan, memang lebih mahal jika dibandingkan dengan Steamdeck karena saat ini harganya yang turun di angka paling murah 6jutaan, tapi dengan semua kelebihanya harga ini sudah sangat cocok, sudah sangat pas untuk sebuah Consol handheld.
Itulah Alasan kenapa Rog Ally menjadi Consol Handheld terbaik saat ini, pada artikel ini saya tidak membahas secara teknik mengenai Rog Ally, bagaimana pengujian peformanya, bagaimana tingkat kenyamanan, bagaimana tingkat durabilitynya, karena memang harus menggunakanya secara langsung, tapi menurut saya sendiri teknologi saat ini itu sudah minim bug, atau paling tidak apa yang ditulis dalam spesifikasi itu 90% sesuai dengan kenyataan, beda seperti teknologi tahun 2000an, yang masih ada overheat, bug pada software dan kualitas yang kurang memadai, tentu saja jika dibandingkan secara teknis antar hardware ada beberapa kekurangan dengan Console Handhled lain, kalau kalian itu seorang yang antuias sekali terhadap sebuah teknologi gaming dan sangat detail itu memang wajar, tapi kalau kaum mendang mending seperti saya, ya pilihan yang tepat itu adalah sejauh mana, sebesar apa, seluas apa kita bisa menggunakan Console Handheld pilihan kita, bukan yang tercanggih tapi yang paling cocok dengan kebutuhan serta yang paling penting adalah budget yang kita miliki.
VIDEO PEMBAHASAN YOUTUBE : KLIK DISINI
Saat ini Console Handheld sudah semakin banyak, mulai dari Steamdeck sampai yang terakhir ini Asus juga bikin ROG Ally, tapi kali ini saya akan bahas alasan kenapa di tahun 2023 ini Nintendo Switch masih jadi Console Handheld yang layak untuk dibeli.
Alasan yang pertama adalah Game Eksklusif, siapa bilang hanya Sony Playstation saja yang mempunyai Game Eksklusif, Nintendo juga mempunyai Game Eksklusif yang tidak kalah seru untuk dimainkan, ya kalian pasti tahulah, iconic karakter dari Nintendo yaitu Super Mario, yang sudah mempunyai banyak sekali Series Game, kemudian ada juga series The Legend of Zelda yang baru baru ini mendapatkan penjualan Game terbanyak kedua setelah Hogwarts Legacy, diawal hingga pertengahan tahun 2023, berbeda dengan Plyastation yang mana Game Eksklusifnya lebih ke alur cerita yang mendalam dan sebenarnya konsumsinya itu untuk umur 18 keatas, Game Eksklusif dari Nintendo kebanyakan bisa dimainkan segala umur, secara visual juga sudah jelas sekali, kalau game game dari Nintendo itu gambarnya kartun, isinya juga cenderung fun, dan cocok untuk permainan bersama keluarga. hal inilah yang menjadikan Nintendo sebagai konsole yang menurut saya sendiri tidak ada sainganya di aspek Game Eksklusif, katakanlah Steamdeck dan Asus ROG Ally, keduanya bersaing secara hardware kalau isi gamenya ya sama cuman bedanya satunya langsung menggunakan software dari Valve Steam satunya lagi menggunakan Windows, dan mungkin komparasi keduanya akan lebih banyak di segi hardwarenya, sedangkan misalkan Steamdeck di kompare dengan Nintendo tidak akan bisa seratus persen head to head karena isi gamenya berbeda, game game umum juga tidak terlalu banyak ada di Nintendo, katakanlah saja Game Battle Royal hanya Fortnite yang masuk, Game Fighting cuman Mortal Kombat, yang lain seperti Tekken, Street Fighter itu tidak ada.
Alasan yang kedua adalah karena inovasi yang diberikan oleh Nintendo, yah betul sekali jika sekarang sudah banyak Console Handheld yang bisa digunakan secara Docking dan Handhled, bahkan gamepadnya juga berada disamping sehingga bisa diganti, tapi untuk pertama kali Nintendo yang memperkenalkan Console yang bisa digunakan secara Handhled, teblet dan juga disambungkan ke layar yang lebih besar pada tv atau monitor, dan sekarang sudah diadaptasi oleh brand brand lain. kalau memang hanya penggunakan konsolnya itu selalu secara Handhled ada juga Lineup Swithlite dimana secara fungsi memang benar benar hanya digunakan secara Handheld tidak bisa dikoneksikan ke layar yang lebih besar, tapi kalau saya sendiri ditanya pilih yang mana ya tetap pilih Switch yang biasa, supaya bisa menggunakan kontroler yang bervarian dan cari yang paling nyaman, karena kalau Switchlite itu kontrolernya tidak bisa diganti, dan kalau dilihat secara visual handling dari Switchlite tidak terlalu nyaman dan bikin tangan capek. dengan adanya beberapa mode untuk Nintendo Switch tentunya bisa membuat penggunaan lebih flexible, kalau lagi traveling tinggal menggunakannya secara Handhled, kalau di rumah dan pengen main di layar yang lebih besar tinggal disambungkan ke monitor atau tv. ada juga kalau ingin menjadikan Nintendo ini lebih dari Console tinggal beli Nintendo Labo, yang menyajikan permainan extra melalui set cardbord untuk berbagai macam jenis permainan.
Alasan yang ketiga adalah karena Console Nintendo mempunyai banyak aksesoris untuk memberikan pengalaman bermain game yang lebih menyenangkan, dari first partynya Nintendo sendiri atau third party, ambil saja contoh kontroler yang tadi saya sebutkan, karena alasan tidak nyaman pada handle atau pengen cari kontroler baru, kita bisa beli lagi, dan pilihanya itu ada banyak, dari brand IPEGA, 8Bitdo, Razer, powerbank khusus untuk Nintendo dari Anker juga ada. berbeda jika dengan Console Playstation yang menyediakan aksesories original dan tentu saja lebih mahal, kalaupun yang third party itu tidak banyak.
Alasan terakhir tentu saja harganya yang terjangkau, memang sih kalau ngomongin harga dari sebuah produk itu tidak pasti, dan saat Covid19, harga Nintendo Switch naik 2 sampai 3jutaan yang awalnya di harga 4jutaan, tapi untuk saat ini, saat artikel ini dibuat harga dari Nintendo Swicth sudah normal diangka 4jutaan (Console Only), kalau dibandingkan dengan Console lain seperti Steamdeck atau Asus ROG Ally harganya masih selisih jauh dimana Steamdeck varian paling murah itu di angka 7jutaan sedangkan Asus ROG Ally masih diatas 10jutaan, jadi ya kalau dibilang Console Handhled paling murah ya Nintendo walaupun memang memiliki perbedaan hardware yang cukup terpaut jauh, apalagi itunganya Nintendo ini kan sudah termasuk Last Gen, masih eksis karena tertolong oleh game game terbaru dari Nintendo sendiri tentunya seperti The Legend Of Zelda TOTK.
Kalaupun ada hal yang membuat Nintendo Switch ini tidak layak untuk dibeli ya karena umurnya sudah cukup lama, atau kata kata yang tepat mungkin bukan umur ya tetapi Nintendo Switch itu sudah generasi lama, kalau diibaratkan dengan Playstation itu PS4 sudah ada generasi terbarunya yaitu PS5, banyangin aja Nintendo Switch V1 itu dirilis pada tahun 2017, kemudian 2019 Nintendo bikin lagi Console Handheld Versi Lite dimana konsolenya hanya bisa digunakan secara Handheld, kemudian pada tahun 2021 hadir Nintendo Switch V2, dan yang terakhir hadir Nintendo Switch versi OLED pada tahun 2023. sudah 6 tahun lebih, dan kalau baca baca bocoran berita dan rumor, Nintendo akan merilis konsole terbaru mereka yaitu Nintendo Switch 2, karena tidak diresmikan oleh Nintendo sendiri berita tersebut memang tidak pasti, tapi misalkan itu berita memang benar, pasti juga akan ada kenaikan harga dan nantinya mahal akan banyak pembahasan mending Nintendo Switch yang terbaru atau lama hanya karena selisih harga, seperti perbandingan PS4 Pro dan PS5. jadi kalaupun sebagai pembeli kita ragu untuk membeli Nintendo Switch karena mungkin akan segera ada generasi yang terbaru, tetap bakalan ada perbandingan di segi harga barangnya, jadi kesimpulannya kembali lagi Nintendo Switch masih layak dibeli ditahun 2023.
VIDEO PEMBAHASAN YOUTUBE : KLIK DISINI
Console Handheld atau saya menyebutnya konsol gengam saja ya biar mudah pengucapanya, seperti yang saya jelaskan diawal Nintendo adalah pemenang jika disandingkan dengan Sony dan Xbox kalau urusan konsole genggam, dan Lineup konsole genggam dari Nintendo adalah Nintedo Swicth, yang dirilis pada tahun 2017 silam, sebagai penerus dari Nintendo WII U, sudah 6 tahun dan masih eksis, karena memang pada Lineup ini Nintendo memberikan upgrade dari Nintendo Siwtch V1,V2 Nintendo Switch Lite yang diperkenalkan ditahun 2020, dan yang terakhir ada Nintendo Switch OLED dengan upgrade penggantian layar OLED, sebenarnya tidak ada peningkatan secara peforma dari V1 sampai OLED, hanya ada perubahan perubahan minim.
Sesuai namanya Nintendo Switch, console ini bisa digunakan secara handhled, docking mode untuk dikoneksikan dengan TV layar yang lebih besar, dan Tablet Mode. sedangkan untuk Nintendo Switch Lite itu hanya bisa digunakan secara handheld. kelebihan Nintendo Switch tentunya saja controllernya bisa diganti, entah itu rusak maupun ingin menggunakan handling yang lebih nyaman. sedangkan untuk yang versi Lite tentu saja tidak mengganti controllernya, apalagi kalau ada kerusakan di bagian modul analog tentu saja harus dibongkar.
Nintendo berdiri secara ekslusif ya jadi softwarenya eksklusif sebut saja menggunakan operating system dari Nintendo sendiri, dan untuk gamenya juga eksklusif, ya kalian pasti tahulah Super Mario dan kawan kawan, tapi ada juga game game modern lain yang dirilis di Nintendo Switch, di Indonesia sendiri sudah banyak pengguna Nintendo Switch harganya juga masih terjangkau, 4-5 jutaan untuk Nintendo Switch OLED, sedangkan Nintedo Swicth Lite mempunyai harga 2jutaan,
Nintendo menyediakan game game yang cocok untuk having fun, bermain bersama keluarga, dan kebanyakan gamenya juga bisa dimainkan untuk anak anak, apalagi Nintedo dikenal dengan inovasi inovasi terutama masalah kontroling dalam permainan, tapi perlu diingat karena sudah berumur 6 tahun, hardware juga tidak bisa membantu peforma game yang hadir saat ini, apalgi untuk menyaingi peforma game dari console next gen, walaupun dengan game eksklusif milik Nintendo sendiri, jadi kalau kalian saat ini ingin membeli Nintendo Switch perlu dipikirkan matang matang.
Konsol genggam yang kedua adalah Steamdeck, saya juga sudah pernah bahas, kalau kalian ingin nonton ada link card diatas atau check deskripsi video kalau sudah selesai nonton video ini. Steamdeck adalah inovasi dari Valve Corporation, sebuah layanan penyedia video game yang bekerja sama dengan AMD untuk membuat konsol genggam. Steamdeck pertama kali diperkenalkan oleh Valve sejak Juli 2021 dan akhirnya dirilis secara global di Februari 2022.
PC Gamer yang akrab dengan Steam, tentu saja sangat antusias dengan hadirnya Steamdeck, apalagi kalau sudah mempunyai library game yang banyak, Valve memberikan pengalaman bermain yang selama ini dinikmati di depan layar komputer akhirnya bisa digenggaman tangan, dan bernar juga Valve kali ini berhasil memuaskan hati para gamer, banyak sekali review positif yang diberikan. sejak dirilis Steamdeck hanya mempunyai satu Lineup saja, hanya berbeda versi storage, Steamdeck menyediakan Docking yang dijual secara terpisah jika ingin digunakan untuk kebutuhan bermain di layar besar Monitor, TV. konsep dockingnya sama seperti Nintendo Switch, bedanya bisa di support 4K 60hz dan 2K 120Hz.
Jika biasanya Steam digunakan pada sistem operasi Windows, kali ini Valve tidak menggunakan Windows sebagai operating system untuk Steamdeck melainkan menggunakan Linux, dan dengan adanya Docking, Steamdeck akan lebih dari sekedar konsol genggam, karena fungsinya yang bisa digunakan sebagai PC.
untuk gamenya sendiri karena ada peralihan dari Dekstop game ke Handheld, Valve memberikan yang namanya Deck Verified dimana bisa dijadikan acuan untuk game yang berjalan sempurna, hanya sekedar playable dan masih harus tweaking manual, sampai unsupported dan unknown.
Sejauh ini tidak ada yang bermasalah dengan software maupun hardware dari Steamdeck, library game yang sangat banyak, dan tentu saja memberikan pengalaman bermain game lebih imersive, harga di Indonesia sendiri saat ini menurut saya sudah terjangkau mulai dari 7jutaan sampai belasan juta, tergantung varian yang dipilih.
Oke lanjut di konsole genggam selanjutnya adalah Ayaneo, Ayaneo lahir pada Maret 2020, dan ditahun yang sama Ayaneo merilis prototype machine, dan versi pertama konsole ganggam Ayaneo, sampai sekarang sudah memiliki banyak Lineup, mulai dari Ayaneo 2021, Ayaneo 2021 Pro, Ayaneo Next, Ayaneo Air, Ayaneo 2, dan yang terakhir ada Ayaneo Geek, dan kalau lihat tahun history perilisan yang sangat dekat, dimana Ayaneo Geek dirilis pada Juli 2022 lalu, sepertinya saat ini adalah waktu untuk Ayaneo berhenti dan memikirkan inovasi terbaru mereka.
Ayaneo menggunakan Windows 11, dan memang sampai saat AMD merilis Processore Ryzen banyak sekali yang menggunakanya untuk Laptop, Tablet, bahkan konsole genggam supaya bisa menganngkat peforma game pada setiap devicesnya, tak terkecuali Ayaneo semua Lineupnya menggunakan AMD Ryzen dan tentu saja menggunakan jenis U yang berarti Ultra Low Power yang hemat daya yang cocok untuk laptop ringan dan konsole genggam. Ayaneo juga mempunya Docking Station yang bisa digunakan untuk layar yang lebih besar, dan tentu saja dijual terpisah.
Walaupun menggunakan operating Windows, Ayaneo mempunyai semacam software launcher, yang bernama Aya Space, dimana gamenya importkan dari Steam serta Xbox Live, dan kedepan akan diberikan dukungan untuk Platform penyedia game lain seperti Epic Game, Ubisoft dll. karena basisnya Windows akan sangat susah untuk mengoperasikan sebuah konsole genggam, dan memang Aya Space memberikan kemudahan dalam pengalaman bermain game. tidak sedikit yang mengeluhkan tentang handling dari Ayaneo yang kurang nyaman, kemudian karena harganya yang tidak jauh beda dengan Stemdeck, bahkan kalau saya cek di marketplace itu lebih tinggi, maka ya jelas sekali orang orang akan pilih Steamdeck sebagai konsole genggam mereka yang lebih terpercaya. hanya para reviewer saja yang berani membeli Ayaneo sebagai bentuk review terhadap perkembangan konsole genggam.
Konsol genggam keempat yang bersaing adalah One X Player, awalnya hanya berdiri untuk Laptop Netbook pada tahun 2017, dan ditahun 2019 ide pembuatan konsole genggam muncul sampai akhirnya pada 2021 konsole genggam pertama lahir. sama seperti Ayaneo OneXplayer menggunakan windows sebagai operating systemnya, tetapi yang membedakan disini adalah Lineup konsole genggam dari OneXplayer, ada yang mengggunakan intel sebagai processorenya, dibandingkan dengan yang lain onexplayer menggunakan layar yang lebih lebar, apalagi yang serie onexplayer 2, 8.4" layarnya, karena bentuknya yang lebar ini lebih cocok disebut tablet ya dibandingkan dengan konsole genggam, karena penggunaan yang sangat flexible, controllernya bisa dilepas, disediakan keyboard portable juga untuk mendukung kebutuhan produktifitas, jadi kalau harganya mahal ya wajarlah ya penggunaanya bisa untuk gaming dan produktifitas apalagi menggunakan operating system windows, sekarang kalau dilihat di marketplace harganya masih diatas 15jutaan.
Yang terakhir ada Asus Rog Ally, nama asus pasti sudah familiar ditelinga kita, brand satu ini resmi ada di indonesia, sudah banyak produk gaming yang rilis, mulai dari Laptop, Smartphone, Mouse, Keyboard, Kursi Gaming, dan kali ini hadirlah konsole genggam bernama Asus Rog Ally, yah sebenarnya ini masih belum rilis ya, cuman sudah diumumkan secara resmi oleh Asus sendiri, di youtube luar juga sudah ada yang bikin video unboxing, kita tunggu sajalah, karena resmi di indonesia masalah pembelian kemudian garansi juga lebih mudah, dan kalau lihat track record dari asus sendiri, kayaknya bakalan tetap menjadi salah satu konsol genggam terbaiklah yang bisa bersaing dengan yang lainya, tapi ya kita tunggu saya perilisan Asus Rog Ally.
Baiklah itu tadi adalah 5 konsole genggam current gen yang masih eksis sampai saat ini, bisa memainkan game game modern, dan kalau ditanya mana yang paling worth it ya tentu saja saya akan pilih Steamdeck, alasanya jelas saat ini harganya sudah terjangkau, dan bisa memberikan pengalaman bermain game yang lebih immersive, apalgi kalau lihat controllernya, Steamdeck mempunyai kelunggulan yaitu adanya back button serta trackpad, tracpadnya menurut saya sangat cocok kalau dibuat main game kompetitive, kalau maun game dengan konsole genggam itu kan, sangat flexible, bisa dimana saja, bisa dikamar mandi, bisa dikereta, bisa digunung dan itulah keunikan konsole genggam.
Gamepad Kingkong Pro 2 adalah seri lanjutan dari brand gulikit, menurut saya sendiri tidak ada perkembangan yang cukup signifikan dari seri sebelumnya yaitu kingkong 2, sampai saat ini hanya gulikit saja yang mempunyai teknologi hall effect sensor, saya belum paham apakah teknologi ini dipatenkan oleh gulikit atau bisa dibuat oleh brand lain secara bebas tapi untuk saat ini hanya gulikit saja yang mengaplikasikan hall effect sensor, bahkan gamepad sekelas 8bitdo yang tipe ultimate controller itu juga menggunakan modul elektormagnetick joystick milik gulikit, tidak 8bitdo saja, tetapi gamepad handheld seperti steamdeck dan juga nintendo switch, juga bisa menggunakan modul analog dari gulikit walaupun itu dijual terpisah ya, bukan build in dari steamdecknya atau nintendo.
Gulikit Kingkong Pro 2 memang salah satu gamepad premium, saya mendapatkannya di harga 700ribuan, dengan harga tersebut dalam box penjualan, saya mendapatkan manual berwarna, kabel usb type c yang lumayang panjang, gamepad lengkap dengan casingnya, boxnya sendiri juga terasa premium lengkap dengan gambar dan juga spesifikasi yang ditulis disamping box, casingnya menurut saya cukup berfungsi walaupun hanya berbahan plastick, yang akan cepat rusak kalau sering dibuka tutup, tapi paling tidak misalkan gamepad ini dibawa kemana mana akan lebih aman.
Gamepad ini memiliki bentuk lebar dan cembung dengan handling sama persis seperti controler xbox, hanya saja handling bagian bawah sedikit lebih dalam, finishingnya sangat sempurna dan nyaman digenggaman tangan, apalagi feel face button dan analognya beda dengan yang lain, menggunakan sensor hall effect dan mechanical button, tapi sabar bagian itu akan saya bahas di penilaian analog dan button. varian dari gamepad ini ada dua yaitu putih dan hitam, saya pilih warna hitam, supaya tidak mudah terlihat kotor ketika digunakan, dan seperti yang kalian lihat coating finishing juga sangat bagus hitam doff tanpa cacat sedikitpun, hanya saja saya heran kenapa bagian bumper dan trigger menggunakan warna metalic glossy yang menurut saya sendiri ini kurang bagus, lebih baik itu warna doff juga, karena biasanya kalau warna metalic glossy itu dengan berjalanya waktu akan terlihat bekas jari jari, karena warna catnya sudah memudar. selebihnya pemilihan bahan alloy metal pada permukaan gamepad menjadikan gamepad ini sangat nyaman digunakan dengan harga 700ribuan saya rasa sangat worthit kalau pada penilaian bahan dan material yang digunakan.